Timing Belt Mobil

Pada kesempatan kali ini blog Sakam Autoservice akan membahas mengenai Timing Belt Mobil pada mobil. Seperti apa fungsi dan cara kerja timing belt dan apa akibatnya jika timing belt putus? Langsung saja kita bahas di sini...

timing belt
Timing Belt dan Tensioner Bearing

Timing Belt adalah bagian komponen mesin mobil yang berfungsi untuk menghubungkan noken as dengan kruk as. Sebelum ada Timing Belt dulu mobil menggunakan timing chain (rantai keteng),tetapi sampai sekarang ada juga mobil keluaran baru yang menggunakan timing chain.

Cara kerja timing belt adalah dia menghubungkan antara kruk as dan noken as,atau lebih tepatnya timing belt ini berfungsi untuk menggerakan noken as. Sehingga dengan berputarnya noken as,maka katup hisap dan katup buang ikut bergerak (bekerja) dan terjadi proses pembakaran. Jadi jelas jika timing belt ini putus,maka proses pembakaran tidak dapat terjadi dan akibatnya mobil tidak bisa dihidupkan. Tapi lain ceritanya jika timing belt ini putus saat mesin sedang bekerja,akibatnya bisa sangat fatal.

Kenapa fatal? Jadi jika dibayangkan saat mesin sedang bekerja (mesin hidup) otomatis kondisi katup hisap dan katup buang akan menjorok masuk kedalam ruang bakar secara bergantian. Dan jika secara bersamaan timing belt itu putus maka akibatnya katup (klep) dapat bertabrakan dengan piston (seher),sehingga katup dapat patah dan piston hancur. Maka mobil anda akhirnya harus turun mesin ganti piston dan katup.

Keuntungan menggunakan Timing Belt ,pemasangan lebih mudah dari pada timing chain sehingga tidak membutuhkan waktu lama. Keuntungan lainnya tidak berisik ,beda dengan timing chain jika sudah berumur akan mengeluarkan bunyi bunyian saat mesin bekerja. Yang terakhir timing belt tidak memerlukan pelumas seperti timing chain (rantai keteng).

Kerugian /kelemahan menggunakan Timing Belt,umur pemakaian lebih pendek dibanding timing chain karena terbuat dari serat dan karet. Selain itu juga resiko yang ditimbulkan jika Timing Belt putus. Yang terakhir harganya lumayan lebih mahal dibanding timing chain (rantai keteng).

Batas pemakain timing belt sekitar 40.000-60.000 km,untuk itu setiap kilometer sekian sebaiknya anda cek ke bengkel. Saat akan mengganti timing Belt periksa juga Tensioner Bearingnya (Laher Tensioner) yang berfungsi untuk mengatur kekencangan Timing Belt. Catat pada kilometer berapa saat anda mengganti Timing Belt supaya anda ingat kapan harus mengontrol atau mengganti Timing Belt Mobil anda kembali. Sebagai antisipasi untuk mencegah Timing Belt putus.


Baiklah sekian dulu pembahasan mengenai Timing Belt Mobil, semoga bermanfaat buat anda dan saya khususnya. TERIMAKASIH

0 Response to "Timing Belt Mobil"